Hukum Perceraian. Buku berjudul “Hukum Perkawinan dan Perceraian” yang ada dihadapan pembaca ini ditulis atas berkat bantuan dorongan dari berbagai pihak Oleh karenanya kami sampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepad para pihak yang tidak disebutkan satu persatu dalam pengantar singkat ini.
Hukum Perceraian Hukum perceraian dalam Islam bisa beragam Berdasarkan akar masalah proses mediasi dan lain sebagainya perceraian bisa bernilai wajib sunnah makruh mubah hingga haram Berikut ini akan dibahas perincian hukum perceraian dalam Islam Perceraian Wajib Sebuah perceraian bisa memiliki hukum wajib jika pasangan suami istri.
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN BERDASARKAN UNDANGUNDANG Keuangan
akan melakukan perceraian adalah masalah anak yang telah dilahirkan dalam perkawinan itu Dalam hal ini perceraian akan membawa akibat hukum terhadap anak yaitu anak harus memilih untuk ikut ayah atau ikut ibunya (Abdurrahman Kompilasi Hukum Islam Cetakan 4 Akedemia Pressindo Jakarta 2004 hlm 27).
Perceraian : Pengertian, Dasar Hukum, Hukum, Rukun, Syarat
Definisi Cerai Dalam IslamJenisJenis Cerai Dalam IslamHukum Cerai Dalam IslamRukun Cerai Dalam IslamHarta Bersama Saat Cerai Dalam IslamHak Asuh Anak Saat Cerai Dalam IslamFoto Orami Photo Stock Cerai dalam Islam adalah adalah melepaskan status ikatan perkawinan atau putusnya hubungan pernikahanantara suami dan istri Dengan adanya perceraian maka gugurlah hak dan kewajiban keduanya sebagai suami dan istri Artinya keduanya tidak lagi boleh berhubungan sebagai suami istri misalnya menyentuh atau berduaan sama seperti ketika belum menikah dulu Alquran juga mengatur adab dan aturan dalam berumah tangga termasuk bagaimana jika ada masalah yang tak terselesaikan dalam rumah tangga Islam memang mengizinkan perceraian tapi Allah membencinya Itu artinya bercerai adalah pilihan terakhir bagi pasangan suami istri ketika memang tidak ada lagi jalan keluar lainnya Allah berfirman “Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan maka sungguh Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui” (AlBaqarah 227) Ayat tentang hukum perceraian ini berlanjut pada surat AlBaqarah ayat 228 hingga ayat 232 Di sana diterangkan aturanaturan mengenai hukum talak Berikut ini adalah jenisjenis cerai dalam Islam yang bisa dibedakan dari siapa kata cerai tersebut terucap Foto Orami Photo Stock Hukum perceraian dalam Islam bisa beragam Hal ini berdasarkan pada masalah proses mediasi dan lain sebagainya Perceraian bisa bernilai wajib sunnah makruh mubah hingga haram Berikut ini adalah hukum perceraian dalam Islam 1 Perceraian Wajib Ini harus terjadi jika suami istri tidak lagi bisa berdamai Keduanya sudah tidak lagi memiliki jalan keluar lain selain bercerai untuk menyelesaikan masalahnya Bahkan setelah adanya dua orang wakil dari pihak suami dan istri permasalahan rumah tangga tersebut tidak kunjung selesai dan suami istri tidak bisa berdamai Biasanya masalahini akan dibawa ke pengadilan dan jika pengadilan memutuskan bahwa talak atau cerai adalah keputusan yang terbaik maka perceraian tersebut menjadi wajib hukumnya 2 Perceraian SunahTernyata perceraian juga bisa mendapatkan hukum sunnah ketika terjadi syaratsyarat tertentu Salah satunya adalah ketika suami tidak mampu menanggung kebutuhan istri Selain itu ketika seorang i Dalam proses perceraian pun Islam memiliki aturan Salah satunya dengan adanya rukun perceraian yang harus dipenuhi Hal ini merupakan syarat sahnya perceraian sehingga jika tidak dipenuhi maka tidak sah pula proses perceraian tersebut Berikut ini adalah rukun cerai dalam Islam yang harus diketahui 1 Rukun Perceraian untuk SuamiPerceraian tersebut sah apabila seorang suami berakal sehat baligh dan dengan kemauan sendiri Maka jika suami tersebut menceraikan istrinya karena ada paksaan dari pihak lain seperti orang tua ataupun keluarganya maka perceraian tersebut menjadi tidak sah 2 Rukun Perceraianuntuk IstriSeorang istri akan sah perceraiannya jika akad nikahnya dengan suami sah dan dia belum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya Foto Orami Photo Stock Sebenarnya dalam fikih Islam klasik tidak dikenal harta bersama bahkan jika terjadi perceraian maka harus dilihat siapa pemilik hartanya Hal ini berbeda dengan fikih yang berlaku di Indonesia yang dikenal dengan hukum Islam hasil ijtihad bangsa Indonesia yaitu UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan perubahannya serta Lampiran Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) Dua peraturan perundangundangan tersebut dapat disebut fikih yaitu hasil ijtihad dengan sungguhsungguh menghasilkan suatu rumusan hukum Keduanya hasil pemikiran para alim ulama dan umara’ sehingga dapat disebut “fikih Islam Indonesia” dilansir Hukum Online Dalam Pasal 35 UU Perkawinan dikenal harta bersama Dalam pasal tersebut harta dalam perkawinan (rumah tangga) dibedakan menjadi Harta yang diperoleh selama perkawinan yang menjadi ‘harta bersama’ dan harta bawaan masingmasing suami istri baik harta tersebut dip Faktanya hampir semua pasangan yang bercerai umumnya telah memiliki anak Tentu saja anak akan mendapatkan dampak yang paling besar terhadap perceraian orang tua terlebih jika usianya masih begitu belia dan belum banyak memahami persoalan rumah tangga Perebutan hak asuh pun tak terelakkan Meski tak lagi tinggal bersama setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya Baik ayah maupun ibu tentu memiliki cara tersendiri untuk mendidik anak dan inilah yang menjadi penyebab utama hak asuh anak diperebutkan dikutip Kantor Pengacara Dalam Islam hak asuh anak di dalam perceraian disebut dengan hadhanah yang artinya merawat mengasuh dan memelihara anak Hadhanah dikaitkan dengan upaya merawat mengasuh dan memelihara anak yang masih di bawah umursekitar kurang dari 12 tahun Menurut ajaran Islam ibu adalah orang yang paling berhak untuk mendapatkan hak asuh anak Ini disebabkan karena ibu menjadi sosok yang paling dekat dengan anak mulai dari mengandung.
Hukum Perceraian Muhammad Syaifuddin Belbuk Com
Aturannya? Orami Cerai dalam Islam, Bagaimana Hukum dan
HUKUM PERKAWINAN DAN PERCERAIAN Raden Intan
Hukum Perceraian dalam Islam beserta Dalilnya DalamIslam.com
Pengertian PerceraianDasar Hukum PerceraianHukum PerceraianRukun Dan Syarat TalakMacamMacam TalakPerceraian dalam bahasa fikih dikenal dengan Istilah talak diambil dari kata ( اطالق / itlaq) secara bahasa artinya melepaskan atau meninggalkan Sedangkan dalam pengertian secara istilah Talak adalah melepaskan ikatan perkawinan atau rusaknya hubungan perkawinan dengan menggunakan katakata Sedangkan pengertian perceraian dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 117 menyebutkan bahwa perceraian adalah ikrar suami dihadapkan sidang pengadilan agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan Islam mengatur tata cara untuk menyelesaikan persoalan dalam rumah tangga Aturan penyelesaian tersebut adalah sebuah solusi dalam menghadapi permasalahan kehidupan rumah tangga Penyelesaian melalui jalur perceraian itu dilakukan karena tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan kehidupan rumah tangga dan solusi terbaiknya adalah cerai atau talak Firman Allah Swt dalam QS AnNisa “Dan jika keduanya bercerai maka Allah akan memberi kecukupan kepada masingmasing dari karuniaNya Dan Allah Maha luas (karuniaNya) Maha bijaksana” Dan bersumber dari hadis Rasulullah Saw Rasulullah bersabda “Dari Ibn Umar ra dari Nabi Saw bersabda Perkara halal yang dibenci Allah adalah ṭalāk” (HR Abu Dawud) Hukum perceraian adalah makruh Akan tetapi hukum tersebut dapat berubah dalam kondisikondisi tertentu Berikut penjelasan ringkasnya 1 Hukum talakmenjadi wajib bila suami istri sering bertengkar dan tidak dapat didamaikan yang mengakibatkan rusaknya kehidupan rumah tangga 2 Hukum talak menjadi haram jika dengan terjadinya talak antara suami istri akan mendatangkan madharat yang lebih besar bagi kedua belah pihak (suami istri) Rukun talak ada tiga yaitu suami istri dan lafadz(ucapan) talak Adapun syaratsyarat dari setiap ketiganya sebagaimana berikut 1 Suami yang menjatuhkan talak ada ikatan pernikahan yang sah dengan istri baligh berakal dan tidak dipaksa 2 Istri (di talak) mempunyai ikatan pernikahan yang sah dengan suami 3 Ucapan talak jelas dan dimaksudkan untuk talak Ditinjau dari proses menjatuhkannya 1 Talak ditinjau dari segi ucapan 11 Sarih (tegas) yaitu mengungkapkan lafaz talak yang tidak mungkin dipahami makna lain kecuali talak Seperti ungkapan seorang suami kepada istri yang ia talak “engkau tertalak” 12 Sindiran yaitu mengungkapkan satu lafaz yang memiliki kemungkinan makna talak Seperti ungkapan seorang suami kepada istri yang ia talak “Pulanglah engkau ke rumah orangtuamu” Talak dengan sindiran harus disertai niat mentalak 2 Talakdengan tulisan 3 Talak dengan is Ditinjau dari segi jumlahnya 1 Talak satu yaitu talak satu yang pertama kali dijatuhkan suami kepada istriya 2 Talak dua yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya untuk yang kedua kalinya 3 Talak tiga ialah talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya untuk yang ketiga kalinya Ditinjau dari segi keadaan istri 1 Talak sunni yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang pernah dicampuri ketika istri dalam keadaan suci dan saat itu ia belum dicampuri dan ketika hamil dan jelas kehamilannya 2 Talak bid’ahyaitu talak yang dijatuhkan kepada istri ketika istri dalam keadaan haid dalam keadaan suci yang pada waktu itu ia sudah dicampuri suami talak ini hukumnya haram.