Wakil Presiden Abdurrahman Wahid. Abdurrahman adDakhil was born on the fourth day of the eighth month of the Islamic calendar in 1940 in Jombang East Java to Abdul Wahid Hasyim and Siti Sholehah This led to a belief that he was born on 4 August instead using the Islamic calendar to mark his birth date meant that he was actually born on 4 Sha&#39aban equivalent to 7 September 1940 Children 4 including Occupation Nationality Political party (PKB).

The Legacy Of Indonesia S Boediono Knowledge Wharton wakil presiden abdurrahman wahid
The Legacy Of Indonesia S Boediono Knowledge Wharton from knowledge.wharton.upenn.edu

Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke4 dengan 373 suara sedangkan Megawati hanya 313 suara Sebagai Presiden Indonesia ke4 Gus Dur menjadi figur perekat berbagai komponen bangsa yang saat itu sedang terkoyak.

Biografi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dan Pemikirannya

Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri dalam Upacara HUT RI 17 Agustus 2000 di Istana Merdeka Jakarta Kabinet pertama Gus Dur Kabinet Persatuan Nasional adalah kabinet koalisi yang meliputi anggota berbagai partai politik PDIP PKB Golkar PPP PAN dan Partai Keadilan (PK) Lahir Abdurrahman adDakhil 7 September 1940 Pengganti Pendahulu Wakil Presiden.

Abdurrahman Wahid Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Wakil Presiden RIPresiden RI ke4 Abdurrahman Wahid (19992021) Wakil Presiden RI 1 Megawati Soekarnoputri (19992001) Presiden RI ke5 Megawati Soekarnoputri (20012004) Wakil Presiden RI 1 Hamzah Haz (20012004).

Daftar Wakil Presiden Indonesia Wikipedia bahasa Indonesia

Mantan Wakil Presiden Yang Masih HidupReferensiGaleriPer Oktober 2019 hanya terdapat 5 mantan Wakil Presiden Indonesia yang masih hidup Kematian terakhir mantan wakil presiden adalah B J Habibieyang meninggal pada 11 September 2019 (umur 83 tahun) 1 Try Sutrisno (1993–1998) 19 November 1935(umur 86) 2 Megawati Soekarnoputri (1999–2001) 23 Januari 1947(umur 74) 3 Hamzah Haz (2001–2004) 15 Februari 1940(umur 81) 4 Jusuf Kalla (2004–2009 2014–2019) 15 Mei 1942(umur 79) 5 Boediono (2009–2014) 25 Februari 1943(umur 78) SpesifikUtama Perangko Mohammad Hatta saat peringatan 1 abad kelahiran Bung HattaUang kertas bergambar Sri Sultan Hamengkubuwono IXPrangko Wakil Presiden Jusuf Kalla.

The Legacy Of Indonesia S Boediono Knowledge Wharton

Daftar Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta Masa Jabatan

Abdurrahman Wahid Wikipedia

K.H. Abdurrahman Wahid Wikipedia

Kehidupan AwalPendidikan Di Luar NegeriAwal KarierNahdlatul UlamaReformasiKepresidenanAktivitas Setelah KepresidenanKehidupan PribadiPenghargaanDaftar PustakaAbdurrahman Wahid lahir pada hari ke4 lan bulan ke8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang Jawa Timur sekang pasangan Wahid Hasyim lan Solichah Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus namun kalender sing digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam sing berarti ia lahir pada 4 Sya&#39ban sama dengan 7 September1940 Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil “Addakhil” berarti “Sang Penakluk” Kata “Addakhil” tidak cukup dikenal lan diganti nama “Wahid” lan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai sing berati “abang” atau “mas” Gus Dur adalah putra pertama sekang enam bersaudara Wahid lahir dalam keluarga sing sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur Kakek sekang ayahnya adalah KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sementara kakek sekang pihak ibu KH Bisri Syansuri adalah pengajar pesantren pertama sing mengajarkan kelas pada per Pada tahun 1963 Wahid menerima beasiswa sekang Kementrian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo Mesir Ia pergi ke Mesir pada November 1963 Meskipun ia mahir berbahasa CithakanBhs Gus Dur diberitahu oleh pihak universitas bahwa ia harus mengambil kelas remedial sebelum belajar Islam lan bahasa Arab Karena tidak mampu memberikan bukti bahwa ia memiliki kemampuan bahasa Arab Wahid terpaksa mengambil kelas remedial Abdurrahman Wahid menikmati hidup di Mesir pada tahun 1964 ia suka menonton film Eropa lan Amerika lan juga menonton pertandingan sepak bola Wahid juga terlibat dengan Asosiasi Pelajar Indonesia lan dadi jurnalis majalah asosiasi tersebut Pada akhir tahun ia berhasil lulus kelas remedial Arabnya Ketika ia memulai belajarnya dalam Islam lan bahasa Arab tahun 1965 Gus Dur kecewa ia telah mempelajari banyak materi sing diberikan lan menolak metode belajar sing digunakan Universitas Di Mesir Wahid dipekerjakan di Kedutaan Besar Indonesia Pada s Gus Dur kembali ke Jakarta mengharapkan bahwa ia akan pergi ke luar negeri lagi untuk belajar di Universitas McGill Kanada Ia membuat dirinya sibuk dengan bergabung ke Lembaga PenelitianPendidikan lan Penerangan Ekonomi lan Sosial (LP3ES) organisasi yg terdiri sekang kaum intelektual muslim progresif lan sosial demokrat LP3ES mendirikan majalah sing disebut “Prisma” lan Gusdur dadi salah satu kontributor utama majalah tersebut Selain bekerja sebagai kontributor LP3ESGusdur juga berkeliling pesantren lan madrasah di seluruh Jawa Pada saat itupesantren berusaha keras mendapatkan pendanaan sekang pemerentah dengan cara mengadopsi kurikulum pemerentah Gusdur merasa prihatin dengan kondisi itu karena nilainilai tradisional pesantren semakin luntur akibat perubahan ini Gusdur juga prihatin dengan kemiskinan pesantren sing ia lihat Pada waktu sing sama ketika mereka membujuk pesantren mengadopsi kurikulum pemerentahpemerentah juga membujuk pesantren sebagai agen perubahan lan m Awal keterlibatan Latar belakang keluarga Wahid segera berarti Ia akan diminta untuk memainkan peran aktif dalam menjalankan NU Permintaan iki berlawanan dengan aspirasi Gus Dur dalam dadi intelektual publik lan ia dua kali menolak tawaran bergabung dengan Dewan Penasehat Agama NU Namun Wahid akhirnya bergabung dengan Dewan tersebut setelah kakeknya Bisri Syansuri memberinya tawaran ketiga Karena mengambil pekerjaan ini Wahid juga memilih untuk pindah sekang Jombang ke Jakarta lan menetap di sana Seb Mereformasi NU Pada saat itu banyak orang sing memandang NU sebagai organisasi dalam keadaan stagnasi/terhenti Setelah berdiskusi Dewan Penasehat Agama akhirnya membentuk Tim Tujuh (sing termasuk Wahid) untuk mengerjakan isu reformasi lan membantu menghidupkan kembali NU Reformasi dalam organisasi termasuk perubahan keketuaan Pada 2 Mei 1982 pejabatpejabat tinggi NU bertemu dengan Ketua NU Idham Chalid lan njaluk agar ia mengundurkan diri Idham sing telah memandu NU pada era transisi kekuasaan seka Terpilih sebagai ketua lan masa jabatan pertama Reformasi Wahid membuatnya sangat populer di kalangan NU Pada saat Musyawarah Nasional 1984 banyak orang sing mulai menyatakan keinginan mereka untuk menominasikan Wahid sebagai ketua baru NU Wahid menerima nominasi iki dengan syarat ia mendapatkan wewenang penuh untuk memilih para pengurus sing akan bekerja di bawahnya Wahid terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Musyawarah Nasional tersebut Namun demikian persyaratannya untuk dapat memilih sendiri para penguru Pembentukan PKB lan Pernyataan Ciganjur Salah satu dampak jatuhnya Soeharto adalah pembentukan partai politik baru Di bawah rezim Soeharto hanya terdapat tiga pertai politik Golkar PPP lan PDI Dengan jatuhnya Soeharto partaipartai politik mulai terbentuk dengan sing paling penting adalah Partai Amanat Nasional (PAN) bentukan Amien lan Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan(PDIP) bentukan Megawati Pada Juni 1998 banyak orang sekang komunitas NU njaluk Gus Dur membentuk partai politik baru Ia tidak langsung mengimplementas Pemilu 1999 lan Sidang Umum MPR Pada Juni 1999 partai PKB ikut serta dalam arena pemilu legislatif PKB memenangkan 12% suara dengan PDIP memenangkan 33% suara Dengan kemenangan partainya Megawati memperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden pada Sidang Umum MPR Namun PDIP tidak memiliki mayoritas penuh sehingga membentuk aliansi dengan PKB Pada Juli Amien Rais membentuk Poros Tengah koalisi partaipartai MuslimPoros Tengah mulai menominasikan Gus Dur sebagai kandidat ketiga pada pemilihan presiden lan komi Perpecahan pada tubuh PKB Sebelum Sidang Khusus MPR anggota PKB setuju untuk tidak hadir sebagai lambang solidaritas Namun Matori Abdul Djalil ketua PKB bersikeras hadir karena ia adalah Wakil Ketua MPR Dengan posisinya sebagai Ketua Dewan Syuro Gus Dur menjatuhkan posisi Matori sebagai Ketua PKB pada tanggal 15 Agustus 2001 lan melarangnya ikut serta dalam aktivitas partai sebelum mencabut keanggotaan Matori pada bulan November Pada tanggal 14 Januari 2002 Matori mengadakan Munas Khusus sing dihadiri oleh pe Pemilihan umum 2004 Pada April 2004 PKB berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Anggota DPR DPD lan DPRD Indonesia 2004 memperoleh 106% suara Untuk Pemilihan Umum Presiden lan Wakil Presiden Indonesia 2004 dimana rakyat akan memilih secara langsung PKB memilih Wahid sebagai calon presiden Namun Gus Dur gagal melewati pemeriksaan medis sehingga Komisi Pemilihan Umummenolak memasukannya sebagai kandidat Gus Dur lalu mendukung Solahuddin sing merupakan pasangan sekang Wiranto Pada 5 Juli 2004 Wiranto lan S Oposisi terhadap pemerentahan SBY Pada Agustus 2005 Gus Dur menjadi salah satu pemimpin koalisi politik yang bernama Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu Bersama dengan Try Sutrisno Wiranto Akbar Tanjungdan Megawati koalisi ini mengkritik kebijakan pemerentahan Susilo Bambang Yudhoyono terutama mengenai pencabutan subsidi BBM yang akan menyebabkan naiknya harga BBM Wahid menikah dengan Sinta Nuriyah lan dikaruniai empat orang anak Alissa Qotrunnada Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny) Anita Hayatunnufus lan Inayah Wulandari Yenny juga aktif berpolitik di Partai Kebangkitan Bangsa lan saat iki adalah direktur The Wahid Institute Pada tahun 1993 Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award sebuah penghargaan sing cukup prestisius untuk kategori Community Leadership Wahid dinobatkan sebagai “Bapak Tionghoa” oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie Gang Lombok sing selama iki dikenal sebagai kawasan Pecinan pada tanggal 10 Maret 2004 Ia mendapat penghargaan sekang Simon Wiethemthal Center sebuah yayasan sing bergerak di bidang penegakan Hak Asasi Manusia Wahid mendapat penghargaan tersebut karena menurut mereka ia merupakan salah satu tokoh sing peduli terhadap persoalan HAM Gus Dur memperoleh penghargaan sekang Mebal Valor sing berkantor di Los Angeles karena Wahid dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas salah satunya dalam membela umat beragama Konghucu di Indonesia dalam memperoleh hakhaknya sing sempat terpasung selama era orde baru Wahid juga memperoleh penghargaan sekang Universitas Temple Namanya diabadikan sebagai nama kelompok studi Abdurrahman Wahid Chair of Is Barton Greg (28 Desember 2002) Abdurrahman Wahid Muslim Democrat Indonesian President Singapore UNSW Press ISBN 0868404055Barton Greg (28 Desember 2002) Biografi Gus Dur The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid Yogyakarta LKiS ISBN 9789793381251 Lahir (masa penjajahan)Pengganti Pendahulu Wakil Presiden.